Selasa, 11 Desember 2012

Perokok dari Kalangan Remaja Wanita Berisiko Alami Osteoporosis

Perokok dari Kalangan Remaja Wanita Berisiko Alami Osteoporosis wanita perokok Remaja wanita yang punya hobi merokok, punya risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah osteoporosis di saat usia dewasa. Efek ini terjadi dalam jangka panjang karena kepadatan tulang berangsur melemah. Demikian menurut studi dari Cincinnati Children ‘s Hospital Medical Center. Rokok membuat area pinggang dan pinggul pada tulang belakang melemah. Mineral tulang yang seharusnya membuat tulang padat, ikut menghilang. Saat osteoporosis makin parah, maka area tersebut memiliki risiko tinggi untuk gampang patah. Studi ini melibatkan 262 remaja di daerah Cincinati. Mereka terbagi menjadi kelompok usia 11, 13, 15, dan 17 tahun. Peneliti melihat dampak merokok, gejala depresi, kecemasan, dan penggunaan alkohol terhadap kepadatan tulang relawan. Peneliti memusatkan pengamatan kepada para remaja, karena di usia ini akrual tulang terjadi. Hasilnya, merokok dan gejala depresi memberikan sumbangan terhadap menurunnnya akrual tulang. Selain itu, peneliti menemukan hubungan lain antara merokok dengan masalah menstruasi. Dua tahun pertama setelah merokok, penurunan akrual tulang terjadi dan ditambah bisa menopouse dini dalam masa 40 tahun kehidupannya. Oleh karena itu, menjaga diri dari rokok dan depresi adalah langkah tepat untuk melindungi remaja wanita dari serangan osteoporosis saat tua. Remaja wanita yang kerap depresi lebih berbahaya kesehatan tulangnya dibanding mereka yang bisa menikmati hidup. “(Aktivitas) merokok oleh gadis-gadis, serta gejala depresi, memiliki dampak negatif pada akrual tulang selama masa remaja,” kata Lorah Dorn, PhD, peneliti utama dan direktur penelitian di Division of Adolescent Medicine pada Cincinnati Children’s, seperti dikutip Times of India.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar