Selasa, 11 Desember 2012

7 Risiko Komplikasi Kesehatan pada Ibu Hamil Perokok

7 Risiko Komplikasi Kesehatan pada Ibu Hamil Perokok ibu hamil Tidak ada yang bisa mengingkari bahaya merokok bagi kesehatan. Berbagai penelitan ilmiah menyatakan rokok adalah racun bagi tubuh dan pencetus berbagai penyakit. Bahaya rokok bahkan mengintai janin yang ibu mereka merokok atau menjadi perokok pasif. Sebab, asap rokok akan meninggalkan racunnya di dalam tubuh dan turut mempengaruhi perkembangan janin. Ketika ibu hamil merokok, racun yang tertinggal di dalam tubuh ibu bisa masuk ke janin melalui jalur plasenta. Racun rokok yang menginfeksi darah ibu, ikut masuk ke darah bayi. Salah satu efeknya adalah jantung janin bekerja ekstra keras. Pasokan oksigen berkurang seiring dengan masuknya karbon monoksida yang terhisap melalui asap rokok. Akibatnya, janin geraknya melambat dan janin menjadi stres. Belum berhenti sampai di situ, ibu hamil yang merokok memiliki risiko komplikasi kehamilan lebih tinggi. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi adalah: Kehamilan ektopik. Dalam kehamilan ini, sel telur tertanam di salah satu tuba falopi dan dia tumbuh di sana. Biasanya kehamilan seperti ini akan gagal menghasilkan janin. Sebab, ruang gerak untuk tumbuhnya janin sangat terbatas. Jika diketahui ada kehamilan ektopik, biasanya tindakan yang dilakukan adalah dengan bedah atau suntikan obat untuk menghilang sel-sel tersebut. Risikonya adalah ibu mungkin akan sulit untuk hamil lagi. Kematian janin. Sekitar 5-10 persen dari kematian janin dan neonatal disebabkan oleh ibu hamil yang merokok. Bayi mungkin ditemukan meninggal di usia kurang dari 28 minggu dalam rahim. Bayi lahir langsung meninggal atau bayi meninggal dalam minggu pertama. Kejadian yang juga disebut sudden infants death syndrome (SIDS )atau sindrom kematian bayi mendadak ini meningkat seiring dengan kebiasaan ibu hamil mendapatkan paparan rokok. Risiko tersebut meningkat sepertiga kali pada bayi yang ibunya perokok saat hamil. Keguguran. Ibu perokok memiliki peningkatan risiko mengalami keguguran sebesar 25 persen. Plasenta previa. Kondisi ini terjadi ketika posisi plasenta letaknya sangat rendah di dalam rahim.Efeknya yaitu kerja plasenta tidak maksimal dalam mengirimkan makanan dan zat lainnya dari ibu ke janin. Kondisi tersebut sangat membahayakan kehidupan ibu dan janin. Bayi lahir prematur. Kelahiran bayi prematur meningkat dua kali lipat pada ibu hamil yang merokok. Risiko makin bertambah tinggi jika masih merokok pada usia kandungan di trimester kedua. Bayi pun lahir dengan berat badan rendah dan lebih berisiko jiwanya. Ibu hamil mengalami masalah pernapasan. Semakin banyak rokok yang dihisap saat hamil, memungkinkan ibu mengalami kelelahan. Akibatnya, dia menjadi kurang berenergi dan napasnya berat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar