Selasa, 11 Desember 2012

Jalan Kaki dengan Kecepatan Normal Tidak Menurunkan Risiko Sakit Jantu

Jalan Kaki dengan Kecepatan Normal Tidak Menurunkan Risiko Sakit Jantung Olahraga jogging dan jalan cepat lebih bermanfaat buat jantung dibanding dengan jalan kaki biasa. Keduanya dapat mengurangi terjadinya sindrom metabolik. Hanya saja, menurut studi dari Bispebjerg University Hospital di Denmark, jalan kaki dengan kecepatan normal yang dilakukan setiap selama satu jam tidak memiliki efek mengurangi risiko jantung. Studi melibatkan 10.135 relawan berusia 21-98 tahun. Selama 10 tahun, mereka mendapat pantauan pada intensitas aktivitas fisik dan durasinya. Pada relawan pria, sebelum penelitian ditemukan 27,3 persen memiliki sindrom metabolik. Sekitar 37 persen pria memiliki gaya hidup kurang gerak dan 14 persen aktif secara fisik Pada relawan wanita, sebelum penelitian ada 20,7 persen yang punya sindrom metabolik. Satu dari tiga wanita punya gaya hidup kurang gerak dan 10 persen wanita tercatat punya kebiasaan aktif secara fisik. Sindrom metabolik adalah kumpulan faktor yang bisa memicu penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Orang-orang yang memiliki sindrom ini akan terindikasi memiliki tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, lingkar pinggang yang besar, rendahnya HDL, dan naiknya kolesterol LDL. Pada akhir studi didapatkan hasil bahwa ketika relawan melakukan jalan kaki dengan cepat mampu menurunkan risiko terkena sindrom metabolik hingga setengahnya, Pada mereka yang rutin melakukan jogging, risiko turun sampai 40 persen. Namun, relawan yang hanya berjalan kaki dengan kecepatan normal tidak memperoleh keuntungan seperti halnya jalan cepat atau jogging.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar